Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan budaya dan etnis yang luar biasa.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2010, terdapat lebih dari 1300 suku bangsa dan 700 bahasa daerah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Bagaimana sejarah etnis di Indonesia dari masa kesukuan hingga era keberagaman ini terbentuk? Mari kita simak ulasannya berikut ini.
Masa Kesukuan
Masa kesukuan adalah masa dimana masyarakat Indonesia masih hidup dalam kelompok-kelompok kecil yang berdasarkan ikatan darah, wilayah, atau kepercayaan. Masa ini berlangsung sejak zaman prasejarah hingga abad ke-16 Masehi.
Pada masa ini, masyarakat Indonesia belum memiliki kesadaran sebagai bangsa yang satu, melainkan sebagai bagian dari suku atau klan tertentu. Beberapa contoh suku bangsa yang hidup pada masa kesukuan adalah:
- Suku Batak di Sumatera Utara
- Suku Dayak di Kalimantan
- Suku Asmat di Papua
- Suku Toraja di Sulawesi Selatan
- Suku Bali di Pulau Bali
- Suku Minangkabau di Sumatera Barat
- Suku Bugis di Sulawesi Selatan
- Suku Jawa di Pulau Jawa
- Suku Sunda di Jawa Barat
- Suku Madura di Pulau Madura
- dan masih banyak lagi.
Masing-masing suku bangsa memiliki ciri khas tersendiri dalam hal bahasa, adat istiadat, seni budaya, agama, dan sistem sosial politik.
Beberapa suku bangsa memiliki sistem kerajaan atau kesultanan yang berdaulat dan berhubungan dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara maupun di luar Nusantara. Beberapa contoh kerajaan atau kesultanan yang ada pada masa kesukuan adalah:
- Kerajaan Sriwijaya (abad ke-7 hingga ke-13 M)
- Kerajaan Majapahit (abad ke-13 hingga ke-16 M)
- Kesultanan Malaka (abad ke-15 hingga ke-16 M)
- Kesultanan Aceh (abad ke-16 hingga ke-19 M)
- Kesultanan Mataram (abad ke-16 hingga ke-18 M)
- Kesultanan Banten (abad ke-16 hingga ke-19 M)
- Kesultanan Banjar (abad ke-16 hingga ke-19 M)
- Kesultanan Ternate dan Tidore (abad ke-16 hingga ke-19 M)
- dan masih banyak lagi.
Masa Kolonialisme dan Imperialisme
Masa kolonialisme dan imperialisme adalah masa dimana masyarakat Indonesia mengalami penjajahan oleh bangsa-bangsa asing yang ingin menguasai sumber daya alam dan manusia di Nusantara.
Masa ini berlangsung sejak abad ke-16 hingga pertengahan abad ke-20 Masehi. Pada masa ini, masyarakat Indonesia mulai mengalami perubahan dalam hal identitas etnis, budaya, agama, dan politik. Beberapa contoh bangsa asing yang menjajah Indonesia adalah:
- Portugis (abad ke-16 hingga ke-17 M)
- Belanda (abad ke-17 hingga ke-20 M)
- Inggris (abad ke-18 hingga ke-19 M)
- Jepang (1942-1945 M)
Masing-masing bangsa penjajah memiliki tujuan dan cara yang berbeda dalam menjalankan kolonialisme dan imperialisme mereka di Indonesia. Beberapa dampak yang ditimbulkan oleh penjajahan adalah:
- Pengenalan agama Kristen dan Katolik oleh Portugis dan Belanda kepada sebagian masyarakat Indonesia.
- Pengenalan sistem pemerintahan modern, pendidikan formal, teknologi, dan ekonomi kapitalis oleh Belanda kepada sebagian masyarakat Indonesia.
- Pengenalan sistem pemerintahan militer, nasionalisme, dan gerakan kemerdekaan oleh Jepang kepada sebagian masyarakat Indonesia.
- Pemiskinan, penindasan, eksploitasi, diskriminasi, pembantaian, dan perlawanan oleh masyarakat Indonesia terhadap bangsa penjajah.
Masa Kemerdekaan Hingga Era Keberagaman
Masa kemerdekaan hingga era keberagaman adalah masa dimana masyarakat Indonesia telah merdeka dari penjajahan asing dan membangun negara kesatuan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Masa ini berlangsung sejak tahun 1945 hingga sekarang. Pada masa ini, masyarakat Indonesia mengalami perkembangan dalam hal integrasi nasional, demokrasi, pembangunan, globalisasi, dan pluralisme. Beberapa contoh peristiwa penting yang terjadi pada masa ini adalah:
- Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 oleh Soekarno-Hatta.
- Perang Kemerdekaan melawan Belanda dan sekutunya (1945-1949).
- Pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada 27 Desember 1949.
- Pemberontakan PRRI/Permesta (1958), G30S/PKI (1965), dan Gerakan Aceh Merdeka (1976).
- Reformasi politik dan ekonomi pada tahun 1998 yang mengakhiri era Orde Baru.
- Otonomi daerah dan desentralisasi pemerintahan pada tahun 1999.
- Amandemen UUD 1945 pada tahun 1999-2002.
- Pemilu langsung presiden dan wakil presiden pada tahun 2004.
- Pemilu legislatif dan pemilihan kepala daerah secara langsung pada tahun 2009.
- Pembangunan infrastruktur, digitalisasi, dan revolusi industri 4.0 pada era Jokowi.
Pada masa ini, masyarakat Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan dan peluang dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah keberagaman etnis, budaya, agama, dan politik. Beberapa contoh tantangan dan peluang tersebut adalah:
- Tantangan: Konflik horizontal antar kelompok sosial yang disebabkan oleh faktor primordialisme, intoleransi, radikalisme, separatisme, terorisme, korupsi, kemiskinan, ketimpangan, dll.
- Peluang: Kerjasama antar kelompok sosial yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, gotong royong, toleransi, moderasi beragama, inklusivitas, partisipasi politik, dll.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sejarah etnis di Indonesia dari masa kesukuan hingga era keberagaman merupakan proses panjang yang penuh dinamika.
Masyarakat Indonesia telah mengalami berbagai perubahan dalam hal identitas etnis mereka sejak zaman prasejarah hingga sekarang.
0 Comments