Sastra adalah salah satu bentuk ekspresi budaya yang mencerminkan nilai-nilai, pemikiran, dan perasaan manusia.
Sastra juga merupakan saksi sejarah yang merekam perkembangan peradaban suatu bangsa.
Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya dan etnis memiliki sastra yang beragam dan berakar dari tradisi lisan maupun tulisan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah sastra di Indonesia dari masa lisan hingga era tulisan. Kita akan melihat bagaimana sastra Indonesia berkembang seiring dengan perubahan sosial, politik, dan budaya yang terjadi di tanah air.
Masa Lisan: Sastra sebagai Media Komunikasi dan Pendidikan
Masa lisan adalah masa dimana sastra Indonesia belum ditulis, melainkan disampaikan secara lisan dari mulut ke mulut. Masa ini berlangsung sejak zaman prasejarah hingga abad ke-15 Masehi.
Sastra lisan berfungsi sebagai media komunikasi dan pendidikan bagi masyarakat Indonesia kala itu. Sastra lisan juga mengandung nilai-nilai moral, religius, dan sosial yang menjadi pedoman hidup bagi masyarakat.
Beberapa bentuk sastra lisan yang populer di masa ini adalah mitos, legenda, dongeng, cerita rakyat, pantun, syair, mantra, gurindam, dan puisi lisan.
Contoh sastra lisan yang terkenal adalah epos Ramayana dan Mahabharata yang berasal dari India dan disesuaikan dengan budaya lokal.
Epos ini diceritakan oleh para dalang wayang kulit atau wayang golek dengan menggunakan bahasa Jawa Kuno atau Sunda Kuno.
Masa Tulis: Sastra sebagai Media Ekspresi dan Kritik
Masa tulis adalah masa dimana sastra Indonesia mulai ditulis dengan menggunakan aksara atau huruf. Masa ini dimulai sejak abad ke-15 Masehi hingga abad ke-19 Masehi.
Masa ini ditandai dengan masuknya pengaruh Islam, Hindu-Buddha, dan Barat ke Indonesia. Sastra tulis berfungsi sebagai media ekspresi dan kritik bagi para penulis yang ingin menyampaikan pandangan dan gagasan mereka tentang kehidupan.
Beberapa bentuk sastra tulis yang populer di masa ini adalah hikayat, babad, suluk, serat, kidung, kakawin, pararaton, dan negarakertagama.
Contoh sastra tulis yang terkenal adalah Hikayat Hang Tuah yang berasal dari Melayu dan menceritakan kisah heroik seorang laksamana kesultanan Melaka. Hikayat ini ditulis dengan menggunakan aksara Arab-Melayu atau Jawi.
Masa Modern: Sastra sebagai Media Seni dan Perubahan
Masa modern adalah masa dimana sastra Indonesia berkembang pesat dengan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Masa ini dimulai sejak abad ke-20 Masehi hingga sekarang.
Masa ini ditandai dengan munculnya berbagai aliran dan genre sastra yang mencerminkan dinamika zaman. Sastra modern berfungsi sebagai media seni dan perubahan bagi para penulis yang ingin mengeksplorasi imajinasi dan realitas mereka.
Beberapa bentuk sastra modern yang populer di masa ini adalah novel, cerpen, puisi, drama, esai, kritik sastra, biografi, memoar, reportase, dan lain-lain.
Contoh sastra modern yang terkenal adalah novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer yang berasal dari Indonesia dan menceritakan kisah cinta terlarang antara seorang pribumi dan seorang Indo di masa kolonial Belanda. Novel ini ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia.
Sastra Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan beragam dari masa lisan hingga era tulisan. Sastra Indonesia juga memiliki fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan konteks zaman dan kebutuhan masyarakat.
Sastra Indonesia merupakan salah satu warisan budaya yang patut kita lestarikan dan apresiasi sebagai bagian dari identitas bangsa.
0 Comments