Sejarah lingkungan di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari sejarah perkembangan peradaban manusia di Nusantara.
Sejak zaman prasejarah hingga zaman modern, manusia Indonesia telah berinteraksi dengan alam sekitarnya dengan berbagai cara dan dampak.
Artikel ini akan membahas sejarah lingkungan di Indonesia dari masa alamiah hingga era antroposen, yaitu era di mana manusia menjadi faktor dominan yang memengaruhi kondisi bumi.
Masa Alamiah
Masa alamiah adalah masa di mana manusia belum banyak memengaruhi lingkungan hidup. Masa ini berlangsung sejak keberadaan manusia purba di Indonesia hingga sekitar abad ke-5 Masehi.
Pada masa ini, manusia hidup berburu dan mengumpulkan makanan dari alam, serta berpindah-pindah tempat sesuai dengan ketersediaan sumber daya.
Manusia purba di Indonesia antara lain adalah Manusia Jawa, yang berusia 1,7 juta tahun yang lalu, dan Manusia Flores, yang berusia 94.000–12.000 tahun yang lalu¹. Kehidupan manusia purba di Indonesia berfokus pada pemaparan pola hidup dan kebudayaan yang sederhana dan alami².
Masa Kerajaan Hindu-Buddha
Masa kerajaan Hindu-Buddha adalah masa di mana munculnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan yang terutama mengandalkan perdagangan.
Masa ini berlangsung dari abad ke-5 Masehi ketika muncul kerajaan Kutai Kertanegara di lembah sungai Mahakam, Kalimantan Timur, hingga abad ke-15 Masehi ketika kerajaan Majapahit runtuh.
Pada masa ini, manusia mulai membangun peradaban yang lebih kompleks dan maju, dengan menciptakan sistem politik, sosial, ekonomi, agama, budaya, dan seni yang berkembang pesat.
Manusia juga mulai mengelola lingkungan hidup dengan cara membuka lahan pertanian, mengairi sawah, membangun candi dan istana, serta melakukan perdagangan dengan kerajaan-kerajaan lain di Asia Tenggara dan Asia Selatan.
Dampak positif dari masa ini adalah terciptanya kebudayaan yang kaya dan beragam, serta terjalinnya hubungan antarbangsa yang harmonis.
Dampak negatif dari masa ini adalah terjadinya perubahan ekosistem akibat pembukaan lahan pertanian dan pembangunan infrastruktur, serta terjadinya konflik antarkerajaan akibat persaingan politik dan ekonomi.
Masa Kerajaan Islam
Masa kerajaan Islam adalah masa di mana munculnya kerajaan-kerajaan Islam di pesisir utara Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara.
Masa ini berlangsung dari abad ke-13 Masehi ketika muncul Kesultanan Samudera Pasai di pesisir utara Sumatra, hingga abad ke-18 Masehi ketika bangsa Eropa berhasil menaklukan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.
Pada masa ini, manusia melanjutkan perkembangan peradaban yang telah dimulai pada masa sebelumnya, dengan menambahkan unsur Islam sebagai agama dan identitas baru.
Manusia juga melanjutkan aktivitas perdagangan dengan kerajaan-kerajaan lain di Asia Tenggara, Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa.
Dampak positif dari masa ini adalah terciptanya kesatuan bangsa Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, serta terjalinnya hubungan antarumat beragama yang toleran.
Dampak negatif dari masa ini adalah terjadinya penurunan kualitas lingkungan akibat eksploitasi sumber daya alam oleh bangsa Eropa untuk kepentingan kolonialisme dan imperialisme.
Masa Kolonialisme dan Imperialisme
Masa kolonialisme dan imperialisme adalah masa di mana bangsa Eropa (terutama Belanda, Portugis, dan Spanyol) berhasil menguasai kerajaan-kerajaan Islam Indonesia dengan menginginkan rempah-rempah sebagai komoditas perdagangan yang bernilai tinggi.
Masa ini berlangsung dari abad ke-18 Masehi hingga pertengahan abad ke-20 Masehi.
Pada masa ini, manusia mengalami penindasan dan penjajahan oleh bangsa Eropa yang mengambil alih sumber daya alam dan tenaga kerja dari Indonesia untuk memperkaya diri mereka sendiri.
Manusia juga mengalami perubahan sosial budaya akibat pengaruh Barat yang masuk melalui agama Kristen, pendidikan modern, teknologi baru, dan ideologi nasionalisme.
Dampak positif dari masa ini adalah terciptanya kesadaran nasional untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajah asing.
Dampak negatif dari masa ini adalah terjadinya kerusakan lingkungan akibat eksploitasi sumber daya alam secara besar-besaran oleh bangsa Eropa tanpa memperhatikan keseimbangan ekosistem.
Masa Kemerdekaan Awal
Masa kemerdekaan awal adalah masa pasca-Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 hingga jatuhnya Soekarno pada 1966.
Pada masa ini, manusia berjuang untuk mempertahankan kemerdekaannya dari upaya kembalinya Belanda maupun intervensi negara-negara lain seperti Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Manusia juga berusaha untuk membangun negara baru yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan ideologis dan konstitusional.
Manusia juga berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan melakukan pembangunan nasional di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan, dan lingkungan hidup.
Dampak positif dari masa ini adalah terwujudnya kedaulatan Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat. Dampak negatif dari masa ini adalah terjadinya krisis multidimensi akibat konflik politik antara pihak-pihak yang berbeda pandangan tentang arah pembangunan nasional.
-
Masa Orde Baru
Masa Orde Baru adalah masa 32 tahun pemerintahan Soeharto yang dimulai pada 1966 hingga 1998.
Pada masa ini, manusia mengalami stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan didukung oleh negara-negara Barat sebagai sekutu strategis dalam menghadapi komunisme.
Manusia juga mengalami pembangunan infrastruktur fisik dan sosial yang masif dengan menggunakan dana pinjaman luar negeri maupun penerimaan devisa dari sektor migas dan nonmigas.
Manusia juga mengalami pembinaan ideologi Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
-
Masa Orde Reformasi
Masa Orde Reformasi adalah masa di mana Indonesia memasuki era demokrasi dan pemerintahan sipil yang lebih terbuka dan kuat setelah berakhirnya pemerintahan Orde Baru yang otoriter dan korup.
Masa ini dimulai pada 1998 ketika Presiden Soeharto mengundurkan diri dan digantikan oleh Wakil Presiden B.J. Habibie.
Pada masa ini, manusia mengalami perubahan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan hidup yang signifikan.
Manusia juga mengalami tantangan dan peluang dalam menghadapi globalisasi, desentralisasi, pluralisme, dan reformasi hukum.
Dampak positif dari masa ini adalah terciptanya iklim demokrasi yang lebih partisipatif, transparan, akuntabel, dan inklusif.
Dampak negatif dari masa ini adalah terjadinya krisis multidimensi akibat konflik sosial, politik, ekonomi, agama, etnis, dan daerah yang muncul akibat perubahan sistem yang belum sempurna.
Sejarah lingkungan di Indonesia dari masa alamiah hingga era antroposen menunjukkan bahwa manusia memiliki peran penting dalam memengaruhi kondisi bumi.
Manusia tidak hanya menerima pengaruh dari lingkungan hidup, tetapi juga memberikan pengaruh kepada lingkungan hidup.
Pengaruh tersebut bisa bersifat positif maupun negatif, tergantung dari cara manusia berinteraksi dengan alam sekitarnya. Oleh karena itu, manusia perlu menyadari tanggung jawabnya sebagai khalifah di bumi untuk menjaga keseimbangan lingkungan hidup agar dapat memberikan manfaat bagi dirinya sendiri dan generasi mendatang.
0 Comments