Asal-Usul, Perkembangan, dan Peranannya Sejarah Bahasa IndonesiaBahasa Indonesia adalah bahasa resmi dan bahasa persatuan bangsa Indonesia.

Bahasa ini memiliki sejarah yang panjang dan menarik, mulai dari bahasa Melayu tua yang menjadi lingua franca di Nusantara hingga menjadi bahasa nasional yang diikrarkan pada Sumpah Pemuda.

Bahasa Indonesia juga mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan perkembangan bangsa dan negara Indonesia, serta memiliki peranan yang penting dalam berbagai bidang kehidupan. Artikel ini akan membahas tentang asal-usul, perkembangan, dan peranannya sejarah bahasa Indonesia secara lengkap.

Asal-Usul Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu tua yang merupakan salah satu cabang dari rumpun bahasa Austronesia. Bahasa Melayu tua sudah ada sejak abad ke-7 Masehi dan digunakan sebagai bahasa perhubungan antara kerajaan-kerajaan di Nusantara.

Beberapa prasasti yang menggunakan bahasa Melayu tua antara lain prasasti Kedukan Bukit (683 M), prasasti Talang Tuo (684 M), prasasti Kota Kapur (686 M), dan prasasti Karang Barahi (686 M).

Bahasa Melayu tua kemudian berkembang menjadi bahasa Melayu klasik yang dipengaruhi oleh bahasa Sanskerta, Arab, Persia, dan Tamil.

Bahasa Melayu klasik digunakan sebagai bahasa sastra dan agama oleh kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara, seperti kerajaan Samudera Pasai, Malaka, Demak, Mataram, dan Aceh.

Contoh karya sastra yang menggunakan bahasa Melayu klasik adalah Hikayat Raja-Raja Pasai, Sulalatus Salatin (Sejarah Melayu), Hikayat Hang Tuah, Hikayat Seri Rama, dan Bustan al-Salatin.

Bahasa Melayu klasik lalu berkembang menjadi bahasa Melayu rendah yang lebih sederhana dan populer di kalangan rakyat. Bahasa Melayu rendah juga dipengaruhi oleh bahasa-bahasa asing seperti Portugis, Belanda, Inggris, Cina, dan Jawa.

Bahasa Melayu rendah menjadi bahasa perhubungan antara bangsa-bangsa di Asia Tenggara dan juga dengan bangsa Eropa yang datang ke Nusantara untuk berdagang atau menjajah.

Bahasa Melayu rendah juga menjadi bahasa pengantar dalam pendidikan dan media massa pada masa penjajahan Belanda.

Perkembangan Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928, ketika para pemuda dari berbagai daerah dan suku bangsa di Nusantara mengikrarkan Sumpah Pemuda.

Salah satu isi dari Sumpah Pemuda adalah “Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu: tanah air Indonesia.

Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu: bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan: bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia adalah nama baru dari bahasa Melayu rendah yang dipilih sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pemilihan bahasa ini didasarkan pada beberapa alasan, antara lain:

  • Bahasa Melayu sudah dikenal luas di seluruh Nusantara sebagai bahasa perhubungan.
  • Bahasa Melayu tidak identik dengan salah satu suku bangsa tertentu sehingga tidak menimbulkan rasa iri atau cemburu.
  • Bahasa Melayu mudah dipelajari karena memiliki tata bahasa yang sederhana.
  • Bahasa Melayu memiliki potensi untuk berkembang karena dapat menyerap kosakata dari berbagai bahasa lain.

Bahasa Indonesia kemudian diresmikan sebagai bahasa nasional setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945.

Bahasa Indonesia juga ditetapkan sebagai salah satu syarat wajib dalam UUD 1945 pasal 36: “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia terus mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan bangsa dan negara Indonesia. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa Indonesia antara lain:

  • Perubahan sosial, politik, ekonomi, budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang memunculkan istilah-istilah baru.
  • Kontak dengan bahasa-bahasa asing yang menyebabkan penyerapan kosakata baru.
  • Pengaruh dari bahasa-bahasa daerah yang menyebabkan variasi dialek dan gaya bahasa.
  • Perbaikan ejaan dan tata bahasa yang menyebabkan perubahan bentuk kata dan kalimat.

Beberapa tahapan perkembangan ejaan bahasa Indonesia antara lain:

  1. Ejaan Van Ophuijsen (1901-1947) yang menggunakan huruf-huruf Latin dengan tanda-tanda baca seperti titik dua (:) untuk menunjukkan bunyi e pepet.
  2. Ejaan Soewandi atau Ejaan Republik (1947-1972) yang menghapus penggunaan titik dua (:) untuk bunyi e pepet dan menggantinya dengan huruf e biasa.
  3. Ejaan Melindo atau Ejaan Malaysia-Indonesia (1972) yang merupakan usaha penyatuan ejaan antara Malaysia dan Indonesia namun tidak berhasil diterapkan secara luas.
  4. Ejaan Yang Disempurnakan atau EYD (1972-sekarang) yang merupakan penyempurnaan dari ejaan Soewandi dengan beberapa perubahan seperti penggantian oe dengan u, tj dengan c, dj dengan j, j dengan y, ch dengan kh, sj dengan sy, nj dengan ny, dan ng dengan ngg.

Peranan Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia memiliki peranan yang sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan bangsa Indonesia. Beberapa peranan sejarah bahasa Indonesia antara lain: [^1^][1]

  • Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi antarwarga negara yang memiliki latar belakang budaya, suku bangsa, agama, dan daerah yang berbeda-beda.
  • Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa yang memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika atau berbeda-beda tetapi tetap satu.
  • Bahasa Indonesia sebagai alat perjuangan dalam merebut kemerdekaan dari penjajahan asing maupun dalam mempertahankan kedaulatan negara.
  • Bahasa Indonesia sebagai alat pendidikan dalam menyampaikan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada generasi muda.
  • Bahasa Indonesia sebagai alat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penelitian, publikasi, seminar, diskusi, dll.
  • Bahasa Indonesia sebagai alat kebudayaan dalam melestarikan nilai-nilai luhur bangsa melalui sastra, seni, adat istiadat, dll.
  • Bahasa Indonesia sebagai alat diplomasi dalam menjalin hubungan baik dengan negara-negara lain di dunia.

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Bahasa ini berasal dari bahasa Melayu tua yang menjadi bahasa perhubungan di Nusantara sejak abad ke-7 Masehi.

Bahasa ini kemudian berkembang menjadi bahasa Melayu klasik yang dipengaruhi oleh bahasa-bahasa asing dan digunakan sebagai bahasa sastra dan agama.

Bahasa ini lalu berkembang lagi menjadi bahasa Melayu rendah yang lebih sederhana dan populer di kalangan rakyat.

Bahasa ini diresmikan sebagai bahasa Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 melalui Sumpah Pemuda. Bahasa ini juga diresmikan sebagai bahasa nasional pada tanggal 18 Agustus 1945 setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Bahasa ini terus mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan bangsa dan negara Indonesia.

Bahasa ini juga memiliki peranan yang sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan, seperti komunikasi, pemersatu, perjuangan, pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebudayaan, dan diplomasi.

Demikianlah artikel tentang asal-usul, perkembangan, dan peranannya sejarah bahasa Indonesia. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mengetahui lebih banyak tentang bahasa Indonesia. Terima kasih telah membaca artikel ini sampai habis.


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *